KARYA
WISATA ILMIAH
KISAH
MASJID ISTIQLAL
Diajukan
untuk melengkapi persyaratan ujian atau sebagai perogram tahunan sekolah
Tsanawiyah Miftahul Huda Way Areng, Tahun Pelajaran 2014/2015.
Di
susun
O
L
E
H
NIS
:
HALAMAN
PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh pembimbing pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Mengetahui Mengetahui
MOTTO
-
Membuang waktu sama dengan membung kesempatan
-
Kepercayaan bukan berasal dari orang lain,
melainkan berasal dari diri kita sendiri
-
Allah tidak akan memberimu mimpi, jika kamu
tidak mampu untuk menggapinya. Jadi, jangan pernah menyerah untuk menggapai
mimpimu.
KATA
PENGANTAR
Berdasarkan ketentuan dan
keputusan dewan Guru MTs. MifDa Way Areng, sebagai syarat ujian dan suatu
program tahunan adalah :
Menyusun karya tulis, dengan
menyusun karya tulis ini, yang dapat menambah salah satu bahan bacaan yang
memuat informasi mengenai karya tulis sebagai koleksi dari berbagai aspek-aspek
yang kita miliki lebih jauh. Diharapakan karya tulis ini dapat menjadi salah
satu satuan tentang :
“
Kisah Masjid istiqlal “
Pada kesempatan ini penyusun
mengucapka terima kasih kepada :
·
Bapak M. Khaerodin S.Pd.I, selaku kepala
Sekolah Madrasah Tsanawiyah Way Areng
·
Ibu Annisaul
A.M.Y selaku pembimbing dalam membuat
karya tulis ini
·
Semua dewan guru
·
Kepada orang tua saya dan staf dewan guru
yang mendukung dalam pembuatan karya tulis ini
·
Teman-teman yang mendukung saya dalam
pembuatan karya tulis ini.
Saya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam pembuatan karya tulis ini. Oleh karena itu, kritik dan
sarannya dibutuhkan.
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ......................................................................................
i
Halaman pengesahan ...........................................................................
ii
Halaman MOTTO .....................................................................................
iii
Kata Pengantar .....................................................................................
iv
Daftar Isi ................................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ..........................................................................
1
B.
Tujuan Karya Tulis ..........................................................................
1
C.
Tekhnik Pengumpulan Data .................................................... 1
BAB II ISI
A.
Sejarah Singkat Masjid
Istiqlal......................................................... 2
BAB III
PENUTUP ..................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
14
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................
15
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Untuk memahami suatu yang berkaitan
dengan ilmu sejarah yang ada di Indonesia. Khususnya, di Ibukota Jakarta. Saya
sebagai siswa kelas IX memerlukan dasar-dasar untuk lebih mudah memahami
sejarah perjuangan yang bergubungan dengan nilai-nilai sejarah. Untuk itu kami
melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal dan mencaei informasi secara ringkas
serta menarik yang harus dikrtahui dan dilestarikan. Agar menumbuhkan sikap
patriotisme bagi kita semua. Dan bukan hanya itu, yang terpenting adalah untuk
memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan di MTs Miftahul Huda Way Areng
Tagun Pelajaran 2015/2016.
B. TUJUAN
KARYA WISATA
Dengan diadakan Study Tour ini, dapat
menambah wawasan dan pengetahuan saya untuk lebih jauh. Oleh karena itu, saya
sebagai siswa kelas IX memerlukan banyak dasar-dasat untuk memahami sejarah
perjuangan yang yang berhubungan dengan nilai-nilai sejarah dan mencari
informasi secara ringkas dan juga harus diketahui dan dilestarikan oleh
generasi penerus bangsa ini. Untuk itu saya menghimbau kepada diri saya sendiri
dan kepada para pembaca untuk selalu menumbihkan sikap patriotisme pada diri
kita. Dan perlu diketahui kegiatan Study Tour ini sangat berguna bagi saya
untuk menambah wawasan serta memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan di MTs Miftahul Huda Way Areng.
Saya mengucapkan terimakasih kepada
para panitia penyelenggara Study Tour ini. Kepada orang tua saya yang selalu
mendukung saya. Kepada dewan guru , Bapak Kepala Sekolah. Kepada teman-teman
saya dan tak lupa kepada pembimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Terimakasih semuanya.
C. TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang kami
gunakan untuk bahan laporan ini adalah :
-
Observasi
pengamatan Obyek
-
Observasi
lapangan
Dengan
mengadakan langsung Kisah Masjid Isriqlal diadakan pada hari :
Hal-hal
yang dilakukan antara lain :
-
Mengamati
berbagai jenis , benda-benda yang ada disekitar Masjid Istiqlal
-
Mencatat
hal-hal yang penting yang berkaitan dengan Masjid Isriqlal
-
Memahami
kisah-kisahnya Masjid Istiqlal dan lain-lain.
BAB
II
ISI
A. MASJID
ISTIQLAL JAKARTA
Sejarah Singkat Masjid Istiqlal
Pada tahun 1953, beberapa ilama
mencetuskan ide untuk mendirikan Masjid megah yang akan menjadi kebanggaan
warga Jakarta sebagai Ibu kota dan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan.
Mereka dalah K.H Wahid Hasyim menteri Agama
RI pertama, yang melontarkan ide pembangunan masjid itu berdama-sama
dengan H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan beserta sekitar 200-an
orang tokoh islam pemimpin K.H Taufiqurrohman. Ide itu kemudian diwujudkan
dengan membentuk yayasan masjid Istiqlal.
Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikan
yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan
ide pembangunan Masjid Nasional tersebut. Hedung decor Park di Lapangan merdeka
( koni kalan Medan Merdeka Utara du taman museum nasional ) menjadi saksi bisu
atas dibentuknya yayasan masjid Istiqlal. Nama Istiqlal diambil dari bahasa
arab yang berarti “ merdeka “ sebagai simbol dari rasa syukur bangsa Indonesia
atas kemerdekaan yang diberikan Allah S.W.T. presiden pertama RI Soekarno
menyambut baik ide tersebut dan mendukung berdirinya yayasan masjid Istiqlal
dan kemudian membentuk panitia pembangunan masjid Istiqlal ( PPMI ).
Penentuan Lokasi Masjid Istiqlal
Penentuan Masjid Istiqlal sempat
menimbulkan perdebatan antara bung Karno dan bung Hatta dan pada saat itu
menjabat sebagai wakil Presiden RI. Bung Karno mengusulkn lokasi dibekas
benteng Belanda Frederick Hendrik dengan taman Wilhelmina yang dibangun oleh
Gubernur Jendral Van den Bosch pada tahun 1834 yang terletaka diantara jalan
Perwira , jalan Lapangan banteng, jalan katedral dan jalan Veteran. Sementara
bung Hatta mengusulkan lokasi pembangunan masjid terletak dutengah-tengah
umatnya yaitu dijalan Thamrin yang pada saat iru disekitarnya banyak
dikelilingi kampung, selain itu juga Ia menganggap pembongkaran Benteng Belanda
tersebut akan memakan dana yang tidak sedikit . namun, akhurnya presiden
memutuskan untuk membangun di lahan bekas benteng Belanda , karena
diseberangnya telah berdiri Gereja Kathedral dengan tujuan untuk memperlihatkan
kerukunan dan keharmonisan kehidupan berahama di Indonesia.
Sayembara Desain Masjid Istiqlal
Setahun sebelumnya, Ir. Soekarno
menyanggupi untuk membantu pembangunan masjid, bahkan memimpin sendiri
penjurian sayembara desain maker masjid. Setelah melalui beberapa kali sidang,
di istana Negara dan istana Bogor dewan juri yang teriri dari Prof. Ir.
Soekarno, Ir.H.Djuanda, Prof. Ir.Suwardi, Hamka, H.Abu Bakar Aceh dan Oemar
Husein Amin.
Pada tagun 1955 penitia pembangunan
masjid Isriqlal mengadakan sayembara rancangan gambar atau arsitektur masjid
Isriqlal yang jurinya di ketahui oleh Presiden Soekarno dengan hadiah berupa
uamh sebesar Rp. 75.000 serta emas murni seberat 75 gram. Sebnyak 27 peserta
mengikuti sayembara , namun dari seluruh peserta hanya 5 pserta yang memenuhi
syaear :
1.
F.
Silaban sengan rancangannya “ Ketuhanan “
2.
R.oetoyo
dengan rancangannya “ Istighfar “
3.
Hans
Groenewegen dengan rancangannya “ Salam “
4.
Mahasiswa
ITB ( 5 orang ) rancangannya “ Ilham 5 “
5.
Mahasiswa
ITB ( 3 orang ) rancangannya “ Khatulisrtwa “
Setelah proses penjurian yang panjang
dengan mempelajari rancangan arsitektur beserta makna yang terkandung didalanya
, berdasarkan gagasan para peserta maka akhirnya pada 5 Juli 1955 aras perintah
Presiden Soekarno memutuskan desain tancangan dengan judul “ Ketuhanan “ karya
Frederich Silaban dipilih sebagai pemenang, sebagai model dari masjid Istiqlal.
Sang Arsitek Masjid
Beraga Kristen
Frederich Silaban adalah arsitek
beragama Kristen kelahiran Bonandolok Sumatera, 16 Desember 1912. Anak dari
pasangan suami istri Jonas Silaban Nariaboru. Ia asalah salah satu lulusan
terbaik dari Academie Van BouwkunstAmsterdam tagin 1950. Selain membuat desain
masjid Istiqlal ia jiga merancang kompleks gelanggang Olahraga Senayan.
Untuk menyempurnakan rancangan masjid
Istiqlal F. Silaban mempelajari tata cara dan aturan orang muslim melaksanakan
sholat dan berdoa selama kurang lebih 3 bulan dan selain itu ia juga mempelajari
banyak pustaka mengenai masjid-masjid di dunia.
Awal Pembangunan Masjid
Istiqlal
Pada sekitae tahun 1950 hingga akhir
tahun 1960-an Taman Wilhelmina di depan lapangan Bantrng dikenal sepi , gelap,
kotor dan tak terurus. Tembol-tembok bekas bangunan benteng Frederich Hendrik
di taman dipenuhi lumut dan rumput ilalang dimana-mana. Kemudian tahun 1960, di
tempat yang sama ribuan orang yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat
biasa, pegawai negeri, swasra, alim ulama dan ABEI bekerja bakti membersihkan
taman tak terurus dibekas benteng penjajah itu.
Setahun kemudian, tepatnya 24 Agustus
1961, masih dalam bulan yang sama perayaan kemerdekaan RI menjadi tanggal yang
paling bersejarah bagi umat muslim di Jakarta khususnya dan Indonesia umumnya.
Untuk pertama kalinya dibekas taman itu, kota Jakarta memiliki sebuah Masjid
besar, sebuah masjid yang dimaksudnya sebagai simbol kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia. Padanan katanya dalam bahasa Aeab berarti merdeka dan diberi nama
Istiqlal sehingga jadilah masjid Istiqlal namanya.
Ranggal yang bertepat an dengan
peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W itu, dipilih sebagai momen pemancangan
tiang pertama oleh Presiden pertama E.I,
Ir. Soekarno yang kerika itu langsung bertindak sebagai kepala Bidang Teknik.
Proses Panjang
Pembangunan Masjid Istiqlal
Seiring dengan iklim politik dalam
negeri yang cukup memanas, proyek ambisius itu tersendat-sendat pembangunannya.
Karena berbarengan dengan pembangunan monumen lain seperti Gelora Senayan,
Monumen Nasional, dan berbagai proyek mercusuar yang lainnya. Hingga
pertengahan tahun 60-an proyek masjid Istiqlal terganggu penyelesaiannya.
Puncaknya kerika meletus perisriwa G 30 S/PKI tahun 65-66 pembangunan masjid
Istiqlal bahkan terhenti sama sekali.
Barulah ketika Himpunan Seniman Budayawan
Indonesia Islam memperingati miladnya yang ke-20 sejumlah tokoh Ulama dan
pejabat negara tergugah untuk melanjutkan pembangunan majid Istiqlal.
Dipelopori oleh Menteri Agama KH. M. Dahlan upaya penggalangan dana mewujudkan
fisik masjid digencarkan kembali. Presiden Soekarni yang pamornya dimata
masyarakat mulai luntur, kedudukanya dalam pengurusan diganti oleh KH. Idham
Chalien yang bertindak sebagai Koordinator panitia nasional masjid Istiqlal
yang beu. Lewat kepengurusan yang beru , masjid dengan arsitektur bergaya
modern itu selesai juga pembangunnya.
Semula pembangunan masjid direncanakan
akan memakan waktu selama 45 tagun, namun dalam pelaksanaanya ternyata jaih
lebih cepat. Bangunan utama dapat selesai dalam waktu 6 tahun tepatnya pada
tanggal 31 Agustus 1967 sudah dapat digunakan yang ditandai dengan kumandangnya
Aszan Magrib pertama.
Secara keseluruhan pembangunan masjid
Istiqlal diselesaikan dalam kurun waktu 17 tahun . peresmiannya dilakukan oleh
Presiden Soekarno pada tanggal 22 Februari 1978. Kurun wktu pembangunan telah
melewati dua periode masa kepemimpinan yaitu orde lama dan orde baru. Pendanaan
pembangunan masjid ini pada maa orde lama direalisasikan melalui proyek
mandataris sementara pada masa orde baru menjadi bagian dari proyek Repelita (
rancangan pembangunan lima tahun ). Kini masjid Istiqlal berdiri megah di
Ibukota Jakarta dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.
Bangunan Masjid Istiqlal
dan Spesifikasinya
Masjid Istiqlal dari
Kejauhan ( Arie Saksono )
Masjid Istiqlal menerapkan peindip
minimalis. Secara umum, masjid Istiqlal terdiri dari gedung induk, gedung
pendahulu dan emper sampingnya , teras raksasa dan emper keliling secara
menara. Ruang-ruang terbuka atau plaza dikiri kanan bangunan utama dengan
tiang-tiang lebar diantaranya dimaksudkan oleh perancangnya untuk memudahkan
sirkulasi udara dan penerangan alami untuk memudahkan sirkulasi udara dan
penerangan alami serta mendatangkan kesejukan hati bagi para jemaah yang
beribadah.
Spesifikasi
masjid Istiqlal :
Luas
tanah : 12 ha
Luas
bangunan : 7 ha
Luas
lantai :
72.000 m2
Luas
atap :
21.000 m2
Dalam
pembangunan masjid ini dibutuhkan :
Semen
: 78.000 sak dari
gresik
Baja
: 337 ton
Marmer
: 93.000 m2
Keramik
: 11.400 m2
Aspal
: 21.500 m2
Bagian-bagian
Bangunan Masjid Istiqlal
A.
Gedung
Induk
Tinggi : 60 meter, 5 tingkat simbol
sholat 5 waktu
Panjang : 100 meter
Lebar : 100 meter
Tiang Pancang : 2.361 buah
Bangunan
utama ini adalah gedung utama dimana tempat ini dapat menampung 100.000 jamaah
pada waktu sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
Kubah
Besar dengan diameter 45 meter terbuat dari kerangka baja Stainless Steel dari
Jerman Barat dengan berat 86 ton , sementara baguan luarnya dilapisi dengan
keramik. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas
kemerdekaan sesuai dengan nama Istiqlal itu sendiri.
Bagian
bawah sekeliling kubah terdapat kaligrafi surat Yaasin yang dibuat oleh K.H
Fa’iz. Update informasi bagian dalam dibawah sekeliling kubag terdapat
kaligrafi surat Al-Fatihah, Surat Thaha ayat 14, Ayat Kursi dan Surat
Al-Ikhlas.
Dari
luar atap bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang bulan
dan bintang yang terbuat dari Stainless Steel dengan diameter 3 meter dan berat 2,5 ton.
Dari
dalam kubah ditopang oleh pilar berdiameter 2,6 meter dengan tinggi 12 meter,
angka ini merupakan simbol angka kelahiran Nabi Muhammad S.A.W yaitu 12
RobiulAwal.
Seluruh
bagian digedung utama ini dilapisi marmer yang didatangkan langsung dari Tulun
Agung seluas 36.980 m2.
Lantainya
ditutupi karpet merah sumbangan dari Pemerintah Kerajaan Arab.
B.
Tinggi : 52 meter
Panjang
: 33 meter, Lebar : 27 meter
Bagian
memiliki lima lantai yang terletak dibelakang gedung utama yang diapit 2 sayap
teras. Luas lantainya 36.980 m2 dan dengan dilapisi 17.300 m2.
Jumlah riang pancangnya sebanyak 18.000 nuah. Di atas gdung ini ada sebuah
kubah kecil. Fungsi utama dari gedung ini seruap jemaah dapat menuju gedung
utama secara langsung. Selain itu juga, bisa dimanfaatkan sebagai tempat
perluasan sholat bila gedung utama penuh.
C.
Teras
Raksasa
Teras
raksasa terbuka seluas 29.800 m2 terletak disebuah kiri belakang gedung induk.
Teras ini dibuat untuk menampung jemaah pada saat sholat Idul Fitri dan Idul
Adha. Arah poros teras ini mengarah ke monumen nasional menandakan masjid ini
adalah masjid Nasional. Selain itu, teras ini juga berfungsi sebagai tempat
acara-acara keagamaan seperti MTQ dan pada emper tengah dahulu bisa digunakan
untuk manasik ( latihan ) haji.
D.
Emper
Keliling
Emper
ini mengelilingi teras raksasa dan emper tengah yang sekelilingnya terdapat
1.800 pilar guna menopang bangunan emper.
Panjang
: 165 meter
Lebar : 125 meter
Ø
Beduk
Raksasa
Di
sudut sebelah tenggara terdapat bedug raksasa yang berfungsi sebagai alat
pertanda waktu sholat. Bedug merupakan salah satu ciri keislaman Indonesia dimana
hanya terdapat di masjid-masjid Indonesia.
Beduk
ini terbuat dari kayu meranti dari Kalimantan Timur yang konon berumur 300
tahun. Garis tengah/diameter depan adalah 2 meter, sedangkan diameter belakang
adalah 1,71 meter. Sementara panjang keseluruhan adalah 3 meter dengan berat
total 2,3 ton.
Kulit
pada beduk adalah kulit sapi . dibutuhkan 2 lembar kulit sapi dari 2 ekor sapi
dewasa. Bagian depan adalah kulit sapi jantan sedangkan bagian belakang adalah
kulit sapi betina. Untuk menempelkan kulit ini dibutuhkan 90 paku yang terbuat
dari kayu sono keling yang pembuatannya membutugkan waktu 60 hari di Jepara
Jawa Tengah.
Kaki
penopang Beduk disebut Jogrog setinggu 3,8 meter pada kakinya terdapat tulisan
Allah dalam segi lima yang melambangkan rukun Islam dan waktu sholat. Disisi
lain terdapat tulisan “ Bismillahirrahmanirrogim”. Pada ke empat sisi kakinya
terdapat tulisan dua kalimat syagadat. Pada bagian jogrog keseluruhan ada 27
buah kaligrafi ukiran Surya Sangkala( tahun matahari ) yang merupakan pengaruh
kebudayaan Hindu . sementara pada bagian atas ada ornament ukiran menyerupai
naga yang merupakan pengaruh Budha. Sehingga secara keseluruhan beduk ini
merupakan wujud dari akulturasi Islam dengan berbagai kebudayaan lainnya yang
ada di Indonesia.
E.
Menara
/ Minaret
Tinggi : 6666 cm = 66,66 m
Diameter
: 5 m
Bangun
menara meruncing ke aras ini berfungsi sebagai tempat Muadzin mengumandangkan
adzan. Di atas terdapat banyak pengeras suara yang dapat menyuarakan ke kawasan
sekitar masjid.
Puncak
menara yang meruncing di rancang berlubang-lubang terbuar dari kerangka baja
tipis. Angka 6666 merupakan simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam
Al-Qur’an.
F.
Halaman
dan Air Mancur Masjid Istiqlal
Halaman
Masjid Isriqlal seluas 9,5 ha. Halaman ini dapat menampung kurang lebih 800
kendaraan sekaligus melalui 7 bulan pintu gerbang masuk yang ada. Di halaman masjid
terdapat tiga jembatan yang panjangnya sekitar 21 sampai 25 meter.
Di
dalam kompleks masjid di sebelah selatan terdapat air mancur yang berbeda
ditengah-tengah kolam seluas ¾ ha. Air mancur ini dapat memancarkan air
setinggi 45 meter.
Halaman masjid Istiqlal dikelilingi pepohonanyang
rindang agar suasana masjid terasa sejuk. Sehingga akan menambah kekhusyukan
jamaah beribadah di masjid ini.
G.
Tempat
Wudhu, Air dan Penerangan
Tempat
wudhu terdapat dubeberapa lokasi di lantai dasar, yaitu di sebelah utara, timur
maupun selatan gedung utama. Tempat ini dilengkapi dengan keran khusus sebanyak
660 buah sehingga secara bersamaan 660 irang dapat berwudhu sekaligus.
Sedangkan
toilet terdapat juga dilantai dasar sebelah timur dibawah teras raksasa. Toilrt
ini tersedia untuk 80 orang yang berbagai 2 kompleks untuk pria dan wanita.
Selain itu juga terdapat 53 kamar mandi yang dapat di kunci dan beberapa toiket
di lantai sebelah selatan 12 buah, barat 12 buah dan timur 28 buah. Keperluan
wudhu , kamar mandi dan toilet ini dipasok sebanyak 600 liter air setiap hari
per menit dari PAM.
Penerapan
Masjid Istiqlal menggunakan listrik dari PLN. Selain itu juga menggunakan 3
generator berkekuatan masing-masing 110 Kva dan sebuah generator besar 500 kva.
Pendingin ruangan hanya digunakan bagi ruangan-ruangan kantor dilantai bawah
dengan menggunakan sistem kontrol terpusat.
H.
Lantai
Dasar
Lantai
dasar masjid ini luasnya 2,5 ha dahulu dibiarkan kosong dan hanya digunakan
dalam keadaan darurat untuk menampung masyarakat DKI Jakarta. Bila dalam
keadaan bahaya. Namun, sejak tahun 1978 atas perintah Presiden Soeharto lantai
ini digunakan untuk kantoe organisasi keagamaan. Sekarang ini masjid ini
semarak dengan berbagai aktifitas umat muslim dan organisasi islam didalamnya.
Ada MUI, Dewan Masjid Asia dan Lautan Tedug, Dewan Masjid Indonesia, Pusat
Perpustakaan Islam Indonesia, LPTQ dan BP 4 Pusat. Bahkan diatas lahan
disekeliling masjid Istiqlal sebagai dipergunakan kegiatan ekonomi. Warung
makan, cendera mata, dan terutama seriap hari jum’at dipenuhi pedagang dan
pembeli sehabis menunaikan sholat jum’at yang dikenal pasar Jum’at an.
BAB
III
PENUTUP
A. KISAH
DAN PENGALAMAN SYA SELAMA STUDY TOUR
Pada tanggal 3 Juli 2015, pukul 18.00
saya berangkat dari rumah menuju ke sekolahan kami yang tercinta ini. Setelah
selesai melaksanakan ibadah sholat magrib di masjid, kami segera menaiki mobil
yang akan membawa kami ke Jakarta. Ketika kami semua telah menaiki mobil kami
pun berdoa bersama. Selepas berdoa pak sopir pun langsung tancap gas memulai
perjalanan. Saat berangkat saya duduk bersama salah satu teman saya yang
bernama Supatemi.
Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan,
akhirnya kami tiba di pelabuhan Bakauheni. Kami harus menunggu beberapa saat
diantrian kendaraan yang ingin memasuki kapal. Ketika itu, pak sopir mengambil
pilihan yang tepat , tapi kurang menyenangkan. Pilihan-pilihan yang tepat yaitu
memilih dermaga, kami pun bisa masuk kapal lebih cepat jika dibandingkan
dermaga yang lain. Dan kurang menyenangkan kami. Kami kebagian kapal yang bisa
dibilang kurang bagus.
Setibanya dikapal, kami langsung turun
dari mobil dan segera mencari air wudhu untuk melaksanakan sholat isya. Setelah
itu, kami pun duduk bersama, ditempat yan telah disediakan oleh Bapak/Ibu guru.
Setelah beberapa jam perjalanan
dilaut, akhirnya kami tiba dipelabuhan Merak. Dan kapal kami pun bersandar,
kami kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Setelah turun dari kapal
kami semua berniat 5 tempat di Jakarta yaitu :
1.
Kubah
Mas
2.
Lubang
Buaya
3.
Taman
Mini Indonesia Indah
4.
Masjid
Istiqlal
5.
Makam
Sultan Hassanudin
1.
Masjid
At-Tin ( Kubah Mas )
Kami
menuju ke Masjid, ke masjid At-tin atau Kubah Mas. Disana kami melaksanakan
ibadah sholat subuh dan melakukan MCK. Kemudian kami semua sarapan bersama
disamping halaman mobil, setelah sarapan selesai kami melanjutkan perjalanan kembali.
2.
Monumen
Pancasila Sakti / Lubang Buaya
Sebelum
kami sampai di Monumen Pancasila Sakti dalam perjalanan dari masjid At-tin
menuju monumen Pancasila Sakti kami terjebak macet, tetapi macet tidak
berlangsung lama, hanya beberapa menit saja. Sesampainya disana, saya langsung
turun dari mobil dan cepat-cepat menuju kamar mandi karena saya tidak tahan
lahi, setelah buang air kecil saya pun lega dan selanjutnya kami menuju pintu
masuk dan mencari pemandu. Setelah kami mendapatkan pemandu kami diajak menonton
film dan melihat-lihat semua apa yang ada di dalam miseum itu. Setelah puas
mengelilingi museum kami melanjutkan perjalanan.
3.
Taman
Mini Indonesia Indah
Di
TMII, kami berkeliling dan melihat berbagai macam benda udik, seperti mobil
antik, sepeda listrik, kereta gantung jaman dulu, rumah-rumah adt daerah yang
ada di Indoneia. Setelah itu pun kami menyewa sepeda Listrik seharga Rp.25.000
dan kami pun menaiki sepeda itu, lalu kami berkeliling. Setelah kami puas
berkeliling kami pun berhenti di warung makan dan kami makan siang. Kami
berjalan lagi menuju area tempat parkir, setelah itu lalu kami mencari masjid,
untuk melaksanakan ibadah sholat Dzuhur. Setelah sholat, berkeliling dengan
berjalan kaki disana sangat ramai . setelah kami capek berkeliling kami pun ke
mobil dan melanjutkan perjalanan.
4.
Masjid
Istiqlal
Setelah
sampai di Masjid Istiqlal, kami segera turun dari mobil dan segera menuju ke
dalam masjid untuk melaksanakan sholat magrib. Setelah selesa melaksanakan
ibadah sholat magrib kami segea keluar dan bersantai sejenak di dekat mobil.
Sambil menikmati jajanan khas Ibu kota yaitu kerak telor. Makanan ini sudah
tidak asing lagi bagi saya, karena saya sering memakannya setelah selesai
makan. Lalu kami melanjutkan perjalanan yang terakhir adalah menuju makam
Sultan Hassanuddin.
5.
Makam
Sultan Hassanudin
Karena
perjalanan dari MasjidIstiqlal menuju makam Sultan Hassanuddin cukup jauh,
ditengah jalan kami berhenti disebuah rumah makan , tanpa membuang waktu kami
segera melanjutkan perjalanan. Setelah beberapa jam melanjutkan perjalanan,
kurang lebih 3 jam, akhirnya kami tiba di tempat tujuan yaitu makam Sultan
Hassanuddin . kami datang kesana untuk berziarah, ketika itu saya beru tahu,
ternyata pedagang-pedagang disana banyak yang usil. Ketika kami sedah memasuki
area makam, saya sangat terkejut, banyak sekali pengemis disana dan keadaan
mereka sangat memprihatinkan. Setelah menunggu giliran, tibalah giliran kami
untuk masuk kedalam ruangan khusus area
makam. Setelah selesai berziarah kami mampir dulu di toko oleh-oleh sekitar
makam, kebanyakan toko disana hanya menyediakan oleh-oleh berupa kurma dan
aneka macam dodol. Setelah puas berbelanja oleh-oleh kami langsung menuju mobil
dan kembali ke Lampung.
COME BACK TO LAMPUNG
Pada
pikil 00.30 WIB, kami berangkat dari serang menuju Lampung ( perjalanan pulang
). Kami sangat menikmati perjalanan ini, setelah beberapa jam perjalanan,
akhirnya kami tiba di pelabuhan Merak Banten. Perlu diingat, saat berangkat di
pelabuhan Bakauheni kamu memasuki dermaga 2, pada saat pulang pun juga memasuki
dermaga 2 di pelabuhan Merak Banten, entah memang kebetulan atau tidak. Kapal
yang kami tumpangi saat menuju Jakarta . etelah kami masuk kapal, kami langsung
masuk mobil dan mencari tempat untuk bersantai. Akhirnya kami menemukan tempat
yang sama saat kami berangkat . saya hanya terdiam dan tiduran karena
kelelahan. Setelah pukul 04.30 WIB, kami tiba dipelabuhan Bakauheni Lampung.
Sesudah kami turun dari kapal kami melanjutkan perjalanan pulang , genap 1 jam
kami berjalan kami berhenti disebuah mushola kecil dipinggir jalan raya untuk
melaksanakan ibadah sholat subuh. Selepas sholat subuh kami bergegas menuju
mobil dan kembali melanjutkan perjalanan. Tak terasa, akhirnya kami sudah
kembali ketempat dimana kami berkumpul saat kami berangkat , kami segera
menurunkan barang masing-masing . setelah selesai menurunkan barang kami
langsung pulang kerumah masing-masing. Skhirnya saya sampai juga dirumah orang
tua saya, yang sudah saya tinggali. Saya langsung mandi dan istirahat.
SEKIAN CERITA DARI
SAYA.....!!!
B. KESIMPULAN
Dalam pembahasan Karya Tulis ini,
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pada
tahun 1953 mendirikan Masjid Istiqlal megah yang akan menjadi kebanggaan warga
Jakarta.
2.
Pada
tanggal 7 Desember 1954 didirakan yayasan masjid Istiqlal yang diketuai oleh H.
Tjokroaminoto.
3.
Pada
tahun 1955 paniti pembangunan masjid Isriqlal mengadakan sayembara rancangan
gambar / arsitektur masjid Istiqlal yang jurinya diketuai oleh Presiden
Soekarno.
4.
F.
Silaban dengan rancangan “ Ketuhanan “ Hans Groene dengan rancangannya “ Salam
“.
5.
Pada
sekitar tahun 1950 hinga akhir tahun 1960-an Taman Wilhelmina di depan lapangan
Benteng dikenal sepi , gelap, kotor dan tek terurus.
6.
Bangunan
utama ini adalah gedung utama dimana tempat ini dapat menampung 100.000 jamaah
waktu sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
C. SARAN
Saya sebagai penulis memberikan sebuah
saran, yakni :
Untuk sekolah :
a.
Agar
kegiatan ini dan dilaksanakan terus
b.
Melakukan
kunjungan ke Masjid Istiqlal bukanlah hal yang mudah. Dipersiapkan yang matang
( siap fisik dan mental )
c.
Masjid
Istiqlal ini dapat menambah banyak ilmu pengetahuan.
Untuk Pembaca
a.
Bagi
para pembaca harus dapat menilai Karya Tulis ini dengan teliti. Karya Tulis ini
bukan merupakan sebuah karya tulis biasa, tetapi melainkan juga untuk bahan
bantuan ujian Nasional
b.
Bagi
para pembaca supaya memaklumi, apa bila ada kesalahan dalam pembuatan Karya
Tulis ini.
D. PENUTUP
Puji syukur kegadirat Allah S.W.R, karena berkat
gidayatnya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis ini dapat
bermanfaatkan bagi para pembaca. Sehingga dapat menambah wawasan tentang ilmu
Sejarah dan pengetahuan ( Sejarah Pahlawan ) dan mudah-mudahan menambah
semangat belajar dan keinginan tentang sejarah-sejarah seperti “ Masjid
Istiqlal “.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku Panduan : Kisah /
Sejarahnya Masjid Istiqlal
Kamus Bahasa Indonesia
Jalan.Raya,Masjid Istiqlal,
Jakarta.
Telp. : (021) 8400423, fax :
(021) 8411381
www. Sejarah TNI.mil.id
e-mail : moncos@sejarahTNI.mil.id
insta LPS@sejarahTNI.mil.id
DEMIKIAN CONTOH KARYA TULIS DARI ADMIN, SEMOGA BERMANFAAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar