Translate

Selasa, 22 September 2015

KARYA TULIS ILMIAH MASJID ISTIQLAL



KARYA WISATA ILMIAH
KISAH MASJID ISTIQLAL

Diajukan untuk melengkapi persyaratan ujian atau sebagai perogram tahunan sekolah Tsanawiyah Miftahul Huda Way Areng, Tahun Pelajaran 2014/2015.
1.jpg




Di susun
O
L
E
H

NIS :

( NAMA INSTASI YANG MEMBUAT )

HALAMAN PENGESAHAN

Diterima dan disahkan oleh pembimbing pada :

Hari                 :
Tanggal         :
Pukul                         :
Tempat           :

Mengetahui                                                                                      Mengetahui












MOTTO

-       Membuang waktu sama dengan membung kesempatan

-       Kepercayaan bukan berasal dari orang lain, melainkan berasal dari diri kita sendiri


-       Allah tidak akan memberimu mimpi, jika kamu tidak mampu untuk menggapinya. Jadi, jangan pernah menyerah untuk menggapai mimpimu.



















KATA PENGANTAR


Berdasarkan ketentuan dan keputusan dewan Guru MTs. MifDa Way Areng, sebagai syarat ujian dan suatu program tahunan adalah :
Menyusun karya tulis, dengan menyusun karya tulis ini, yang dapat menambah salah satu bahan bacaan yang memuat informasi mengenai karya tulis sebagai koleksi dari berbagai aspek-aspek yang kita miliki lebih jauh. Diharapakan karya tulis ini dapat menjadi salah satu satuan tentang :
“ Kisah Masjid istiqlal “
Pada kesempatan ini penyusun mengucapka terima kasih kepada :
·         Bapak M. Khaerodin S.Pd.I, selaku kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Way Areng
·         Ibu   Annisaul A.M.Y   selaku pembimbing dalam membuat karya tulis ini
·         Semua dewan guru
·         Kepada orang tua saya dan staf dewan guru yang mendukung dalam pembuatan karya tulis ini
·         Teman-teman yang mendukung saya dalam pembuatan karya tulis ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan karya tulis ini. Oleh karena itu, kritik dan sarannya dibutuhkan.  
                       
                                                                                                                                Penulis



DAFTAR ISI

Halaman Judul        ...................................................................................... i
Halaman pengesahan        ........................................................................... ii
Halaman MOTTO     ..................................................................................... iii
Kata Pengantar        ..................................................................................... iv
Daftar Isi        ................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang         .......................................................................... 1
B.   Tujuan Karya Tulis  .......................................................................... 1
C.   Tekhnik Pengumpulan Data         ....................................................  1
BAB II ISI
A.   Sejarah Singkat  Masjid Istiqlal.........................................................  2
BAB III
PENUTUP     .................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA            ....................................................................................... 14
DAFTAR RIWAYAT HIDUP           ................................................................. 15






BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Untuk memahami suatu yang berkaitan dengan ilmu sejarah yang ada di Indonesia. Khususnya, di Ibukota Jakarta. Saya sebagai siswa kelas IX memerlukan dasar-dasar untuk lebih mudah memahami sejarah perjuangan yang bergubungan dengan nilai-nilai sejarah. Untuk itu kami melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal dan mencaei informasi secara ringkas serta menarik yang harus dikrtahui dan dilestarikan. Agar menumbuhkan sikap patriotisme bagi kita semua. Dan bukan hanya itu, yang terpenting adalah untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan di MTs Miftahul Huda Way Areng Tagun Pelajaran 2015/2016.

B.   TUJUAN KARYA WISATA

Dengan diadakan Study Tour ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya untuk lebih jauh. Oleh karena itu, saya sebagai siswa kelas IX memerlukan banyak dasar-dasat untuk memahami sejarah perjuangan yang yang berhubungan dengan nilai-nilai sejarah dan mencari informasi secara ringkas dan juga harus diketahui dan dilestarikan oleh generasi penerus bangsa ini. Untuk itu saya menghimbau kepada diri saya sendiri dan kepada para pembaca untuk selalu menumbihkan sikap patriotisme pada diri kita. Dan perlu diketahui kegiatan Study Tour ini sangat berguna bagi saya untuk menambah wawasan serta memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di MTs Miftahul Huda Way Areng.
Saya mengucapkan terimakasih kepada para panitia penyelenggara Study Tour ini. Kepada orang tua saya yang selalu mendukung saya. Kepada dewan guru , Bapak Kepala Sekolah. Kepada teman-teman saya dan tak lupa kepada pembimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Terimakasih semuanya.

C.   TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang kami gunakan untuk bahan laporan ini adalah :
-       Observasi pengamatan Obyek
-       Observasi lapangan

Dengan mengadakan langsung Kisah Masjid Isriqlal diadakan pada hari :

Hal-hal yang dilakukan antara lain :
-       Mengamati berbagai jenis , benda-benda yang ada disekitar Masjid Istiqlal
-       Mencatat hal-hal yang penting yang berkaitan dengan Masjid Isriqlal
-       Memahami kisah-kisahnya Masjid Istiqlal dan lain-lain.

BAB II
ISI

A.   MASJID ISTIQLAL JAKARTA

dscf5170.jpg


Sejarah Singkat  Masjid Istiqlal

Pada tahun 1953, beberapa ilama mencetuskan ide untuk mendirikan Masjid megah yang akan menjadi kebanggaan warga Jakarta sebagai Ibu kota dan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Mereka dalah K.H Wahid Hasyim menteri Agama  RI pertama, yang melontarkan ide pembangunan masjid itu berdama-sama dengan H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan beserta sekitar 200-an orang tokoh islam pemimpin K.H Taufiqurrohman. Ide itu kemudian diwujudkan dengan membentuk yayasan masjid Istiqlal.

Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikan yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan Masjid Nasional tersebut. Hedung decor Park di Lapangan merdeka ( koni kalan Medan Merdeka Utara du taman museum nasional ) menjadi saksi bisu atas dibentuknya yayasan masjid Istiqlal. Nama Istiqlal diambil dari bahasa arab yang berarti “ merdeka “ sebagai simbol dari rasa syukur bangsa Indonesia atas kemerdekaan yang diberikan Allah S.W.T. presiden pertama RI Soekarno menyambut baik ide tersebut dan mendukung berdirinya yayasan masjid Istiqlal dan kemudian membentuk panitia pembangunan masjid Istiqlal ( PPMI ).


Penentuan Lokasi Masjid Istiqlal

Penentuan Masjid Istiqlal sempat menimbulkan perdebatan antara bung Karno dan bung Hatta dan pada saat itu menjabat sebagai wakil Presiden RI. Bung Karno mengusulkn lokasi dibekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan taman Wilhelmina yang dibangun oleh Gubernur Jendral Van den Bosch pada tahun 1834 yang terletaka diantara jalan Perwira , jalan Lapangan banteng, jalan katedral dan jalan Veteran. Sementara bung Hatta mengusulkan lokasi pembangunan masjid terletak dutengah-tengah umatnya yaitu dijalan Thamrin yang pada saat iru disekitarnya banyak dikelilingi kampung, selain itu juga Ia menganggap pembongkaran Benteng Belanda tersebut akan memakan dana yang tidak sedikit . namun, akhurnya presiden memutuskan untuk membangun di lahan bekas benteng Belanda , karena diseberangnya telah berdiri Gereja Kathedral dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan berahama di Indonesia.

Sayembara Desain Masjid Istiqlal

Setahun sebelumnya, Ir. Soekarno menyanggupi untuk membantu pembangunan masjid, bahkan memimpin sendiri penjurian sayembara desain maker masjid. Setelah melalui beberapa kali sidang, di istana Negara dan istana Bogor dewan juri yang teriri dari Prof. Ir. Soekarno, Ir.H.Djuanda, Prof. Ir.Suwardi, Hamka, H.Abu Bakar Aceh dan Oemar Husein Amin.

Pada tagun 1955 penitia pembangunan masjid Isriqlal mengadakan sayembara rancangan gambar atau arsitektur masjid Isriqlal yang jurinya di ketahui oleh Presiden Soekarno dengan hadiah berupa uamh sebesar Rp. 75.000 serta emas murni seberat 75 gram. Sebnyak 27 peserta mengikuti sayembara , namun dari seluruh peserta hanya 5 pserta yang memenuhi syaear :
1.    F. Silaban sengan rancangannya “ Ketuhanan “
2.    R.oetoyo dengan rancangannya “ Istighfar “
3.    Hans Groenewegen dengan rancangannya “ Salam “
4.    Mahasiswa ITB ( 5 orang ) rancangannya “ Ilham 5 “
5.    Mahasiswa ITB ( 3 orang ) rancangannya “ Khatulisrtwa “
Setelah proses penjurian yang panjang dengan mempelajari rancangan arsitektur beserta makna yang terkandung didalanya , berdasarkan gagasan para peserta maka akhirnya pada 5 Juli 1955 aras perintah Presiden Soekarno memutuskan desain tancangan dengan judul “ Ketuhanan “ karya Frederich Silaban dipilih sebagai pemenang, sebagai model dari masjid Istiqlal.
Sang Arsitek Masjid Beraga Kristen
Frederich Silaban adalah arsitek beragama Kristen kelahiran Bonandolok Sumatera, 16 Desember 1912. Anak dari pasangan suami istri Jonas Silaban Nariaboru. Ia asalah salah satu lulusan terbaik dari Academie Van BouwkunstAmsterdam tagin 1950. Selain membuat desain masjid Istiqlal ia jiga merancang kompleks gelanggang Olahraga Senayan.
Untuk menyempurnakan rancangan masjid Istiqlal F. Silaban mempelajari tata cara dan aturan orang muslim melaksanakan sholat dan berdoa selama kurang lebih 3 bulan dan selain itu ia juga mempelajari banyak pustaka mengenai masjid-masjid di dunia.
Awal Pembangunan Masjid Istiqlal
Pada sekitae tahun 1950 hingga akhir tahun 1960-an Taman Wilhelmina di depan lapangan Bantrng dikenal sepi , gelap, kotor dan tak terurus. Tembol-tembok bekas bangunan benteng Frederich Hendrik di taman dipenuhi lumut dan rumput ilalang dimana-mana. Kemudian tahun 1960, di tempat yang sama ribuan orang yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat biasa, pegawai negeri, swasra, alim ulama dan ABEI bekerja bakti membersihkan taman tak terurus dibekas benteng penjajah itu.
Setahun kemudian, tepatnya 24 Agustus 1961, masih dalam bulan yang sama perayaan kemerdekaan RI menjadi tanggal yang paling bersejarah bagi umat muslim di Jakarta khususnya dan Indonesia umumnya. Untuk pertama kalinya dibekas taman itu, kota Jakarta memiliki sebuah Masjid besar, sebuah masjid yang dimaksudnya sebagai simbol kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Padanan katanya dalam bahasa Aeab berarti merdeka dan diberi nama Istiqlal sehingga jadilah masjid Istiqlal namanya.
Ranggal yang bertepat an dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W itu, dipilih sebagai momen pemancangan tiang pertama oleh Presiden  pertama E.I, Ir. Soekarno yang kerika itu langsung bertindak sebagai kepala Bidang Teknik.
Proses Panjang Pembangunan Masjid Istiqlal
Seiring dengan iklim politik dalam negeri yang cukup memanas, proyek ambisius itu tersendat-sendat pembangunannya. Karena berbarengan dengan pembangunan monumen lain seperti Gelora Senayan, Monumen Nasional, dan berbagai proyek mercusuar yang lainnya. Hingga pertengahan tahun 60-an proyek masjid Istiqlal terganggu penyelesaiannya. Puncaknya kerika meletus perisriwa G 30 S/PKI tahun 65-66 pembangunan masjid Istiqlal bahkan terhenti sama sekali.
Barulah ketika Himpunan Seniman Budayawan Indonesia Islam memperingati miladnya yang ke-20 sejumlah tokoh Ulama dan pejabat negara tergugah untuk melanjutkan pembangunan majid Istiqlal. Dipelopori oleh Menteri Agama KH. M. Dahlan upaya penggalangan dana mewujudkan fisik masjid digencarkan kembali. Presiden Soekarni yang pamornya dimata masyarakat mulai luntur, kedudukanya dalam pengurusan diganti oleh KH. Idham Chalien yang bertindak sebagai Koordinator panitia nasional masjid Istiqlal yang beu. Lewat kepengurusan yang beru , masjid dengan arsitektur bergaya modern itu selesai juga pembangunnya.
Semula pembangunan masjid direncanakan akan memakan waktu selama 45 tagun, namun dalam pelaksanaanya ternyata jaih lebih cepat. Bangunan utama dapat selesai dalam waktu 6 tahun tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1967 sudah dapat digunakan yang ditandai dengan kumandangnya Aszan Magrib pertama.
Secara keseluruhan pembangunan masjid Istiqlal diselesaikan dalam kurun waktu 17 tahun . peresmiannya dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 22 Februari 1978. Kurun wktu pembangunan telah melewati dua periode masa kepemimpinan yaitu orde lama dan orde baru. Pendanaan pembangunan masjid ini pada maa orde lama direalisasikan melalui proyek mandataris sementara pada masa orde baru menjadi bagian dari proyek Repelita ( rancangan pembangunan lima tahun ). Kini masjid Istiqlal berdiri megah di Ibukota Jakarta dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.
Bangunan Masjid Istiqlal dan Spesifikasinya
masjid-istiqlal3.jpg

Masjid Istiqlal dari Kejauhan ( Arie Saksono )
Masjid Istiqlal menerapkan peindip minimalis. Secara umum, masjid Istiqlal terdiri dari gedung induk, gedung pendahulu dan emper sampingnya , teras raksasa dan emper keliling secara menara. Ruang-ruang terbuka atau plaza dikiri kanan bangunan utama dengan tiang-tiang lebar diantaranya dimaksudkan oleh perancangnya untuk memudahkan sirkulasi udara dan penerangan alami untuk memudahkan sirkulasi udara dan penerangan alami serta mendatangkan kesejukan hati bagi para jemaah yang beribadah.

Spesifikasi masjid Istiqlal :
Luas tanah                              : 12 ha
Luas bangunan                       : 7 ha
Luas lantai                               : 72.000 m2
Luas atap                                : 21.000 m2
Dalam pembangunan masjid ini dibutuhkan :
Semen                        : 78.000 sak dari gresik
Baja                             : 337 ton
Marmer                       : 93.000 m2
Keramik                      : 11.400 m2
Aspal                           : 21.500 m2

Bagian-bagian Bangunan Masjid Istiqlal
A.    Gedung Induk

Tinggi                    : 60 meter, 5 tingkat simbol sholat 5 waktu
Panjang                 : 100 meter
Lebar                     : 100 meter
Tiang Pancang      : 2.361 buah

Bangunan utama ini adalah gedung utama dimana tempat ini dapat menampung 100.000 jamaah pada waktu sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

Kubah Besar dengan diameter 45 meter terbuat dari kerangka baja Stainless Steel dari Jerman Barat dengan berat 86 ton , sementara baguan luarnya dilapisi dengan keramik. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan sesuai dengan nama Istiqlal itu sendiri.

Bagian bawah sekeliling kubah terdapat kaligrafi surat Yaasin yang dibuat oleh K.H Fa’iz. Update informasi bagian dalam dibawah sekeliling kubag terdapat kaligrafi surat Al-Fatihah, Surat Thaha ayat 14, Ayat Kursi dan Surat Al-Ikhlas.

Dari luar atap bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang bulan dan bintang yang terbuat dari Stainless Steel dengan diameter  3 meter dan berat 2,5 ton.

Dari dalam kubah ditopang oleh pilar berdiameter 2,6 meter dengan tinggi 12 meter, angka ini merupakan simbol angka kelahiran Nabi Muhammad S.A.W yaitu 12 RobiulAwal.

Seluruh bagian digedung utama ini dilapisi marmer yang didatangkan langsung dari Tulun Agung seluas 36.980 m2.
Lantainya ditutupi karpet merah sumbangan dari Pemerintah Kerajaan Arab.




B.    Tinggi        : 52 meter
Panjang     : 33 meter, Lebar : 27 meter
Bagian memiliki lima lantai yang terletak dibelakang gedung utama yang diapit 2 sayap teras. Luas lantainya 36.980 m2 dan dengan dilapisi 17.300 m2. Jumlah riang pancangnya sebanyak 18.000 nuah. Di atas gdung ini ada sebuah kubah kecil. Fungsi utama dari gedung ini seruap jemaah dapat menuju gedung utama secara langsung. Selain itu juga, bisa dimanfaatkan sebagai tempat perluasan sholat bila gedung utama penuh.

C.   Teras Raksasa

Teras raksasa terbuka seluas 29.800 m2 terletak disebuah kiri belakang gedung induk. Teras ini dibuat untuk menampung jemaah pada saat sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Arah poros teras ini mengarah ke monumen nasional menandakan masjid ini adalah masjid Nasional. Selain itu, teras ini juga berfungsi sebagai tempat acara-acara keagamaan seperti MTQ dan pada emper tengah dahulu bisa digunakan untuk manasik ( latihan ) haji.

D.   Emper Keliling

Emper ini mengelilingi teras raksasa dan emper tengah yang sekelilingnya terdapat 1.800 pilar guna menopang bangunan emper.
Panjang     : 165 meter
Lebar         : 125 meter

Ø  Beduk Raksasa

bedug.jpg











Di sudut sebelah tenggara terdapat bedug raksasa yang berfungsi sebagai alat pertanda waktu sholat. Bedug merupakan salah satu ciri keislaman Indonesia dimana hanya terdapat di masjid-masjid Indonesia.
Beduk ini terbuat dari kayu meranti dari Kalimantan Timur yang konon berumur 300 tahun. Garis tengah/diameter depan adalah 2 meter, sedangkan diameter belakang adalah 1,71 meter. Sementara panjang keseluruhan adalah 3 meter dengan berat total 2,3 ton.

Kulit pada beduk adalah kulit sapi . dibutuhkan 2 lembar kulit sapi dari 2 ekor sapi dewasa. Bagian depan adalah kulit sapi jantan sedangkan bagian belakang adalah kulit sapi betina. Untuk menempelkan kulit ini dibutuhkan 90 paku yang terbuat dari kayu sono keling yang pembuatannya membutugkan waktu 60 hari di Jepara Jawa Tengah.

Kaki penopang Beduk disebut Jogrog setinggu 3,8 meter pada kakinya terdapat tulisan Allah dalam segi lima yang melambangkan rukun Islam dan waktu sholat. Disisi lain terdapat tulisan “ Bismillahirrahmanirrogim”. Pada ke empat sisi kakinya terdapat tulisan dua kalimat syagadat. Pada bagian jogrog keseluruhan ada 27 buah kaligrafi ukiran Surya Sangkala( tahun matahari ) yang merupakan pengaruh kebudayaan Hindu . sementara pada bagian atas ada ornament ukiran menyerupai naga yang merupakan pengaruh Budha. Sehingga secara keseluruhan beduk ini merupakan wujud dari akulturasi Islam dengan berbagai kebudayaan lainnya yang ada di Indonesia.

E.    Menara / Minaret

Tinggi        : 6666 cm = 66,66 m
Diameter   : 5 m
Bangun menara meruncing ke aras ini berfungsi sebagai tempat Muadzin mengumandangkan adzan. Di atas terdapat banyak pengeras suara yang dapat menyuarakan ke kawasan sekitar masjid.

Puncak menara yang meruncing di rancang berlubang-lubang terbuar dari kerangka baja tipis. Angka 6666 merupakan simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an.

F.    Halaman dan Air Mancur Masjid Istiqlal

Halaman Masjid Isriqlal seluas 9,5 ha. Halaman ini dapat menampung kurang lebih 800 kendaraan sekaligus melalui 7 bulan pintu gerbang masuk yang ada. Di halaman masjid terdapat tiga jembatan yang panjangnya sekitar 21 sampai 25 meter.

Di dalam kompleks masjid di sebelah selatan terdapat air mancur yang berbeda ditengah-tengah kolam seluas ¾ ha. Air mancur ini dapat memancarkan air setinggi 45 meter.

Halaman  masjid Istiqlal dikelilingi pepohonanyang rindang agar suasana masjid terasa sejuk. Sehingga akan menambah kekhusyukan jamaah beribadah di masjid ini.





G.   Tempat Wudhu, Air dan Penerangan

Tempat wudhu terdapat dubeberapa lokasi di lantai dasar, yaitu di sebelah utara, timur maupun selatan gedung utama. Tempat ini dilengkapi dengan keran khusus sebanyak 660 buah sehingga secara bersamaan 660 irang dapat berwudhu sekaligus.

Sedangkan toilet terdapat juga dilantai dasar sebelah timur dibawah teras raksasa. Toilrt ini tersedia untuk 80 orang yang berbagai 2 kompleks untuk pria dan wanita. Selain itu juga terdapat 53 kamar mandi yang dapat di kunci dan beberapa toiket di lantai sebelah selatan 12 buah, barat 12 buah dan timur 28 buah. Keperluan wudhu , kamar mandi dan toilet ini dipasok sebanyak 600 liter air setiap hari per menit dari PAM.

Penerapan Masjid Istiqlal menggunakan listrik dari PLN. Selain itu juga menggunakan 3 generator berkekuatan masing-masing 110 Kva dan sebuah generator besar 500 kva. Pendingin ruangan hanya digunakan bagi ruangan-ruangan kantor dilantai bawah dengan menggunakan sistem kontrol terpusat.

H.   Lantai Dasar

Lantai dasar masjid ini luasnya 2,5 ha dahulu dibiarkan kosong dan hanya digunakan dalam keadaan darurat untuk menampung masyarakat DKI Jakarta. Bila dalam keadaan bahaya. Namun, sejak tahun 1978 atas perintah Presiden Soeharto lantai ini digunakan untuk kantoe organisasi keagamaan. Sekarang ini masjid ini semarak dengan berbagai aktifitas umat muslim dan organisasi islam didalamnya. Ada MUI, Dewan Masjid Asia dan Lautan Tedug, Dewan Masjid Indonesia, Pusat Perpustakaan Islam Indonesia, LPTQ dan BP 4 Pusat. Bahkan diatas lahan disekeliling masjid Istiqlal sebagai dipergunakan kegiatan ekonomi. Warung makan, cendera mata, dan terutama seriap hari jum’at dipenuhi pedagang dan pembeli sehabis menunaikan sholat jum’at yang dikenal pasar Jum’at an.




















BAB III
PENUTUP

A.   KISAH DAN PENGALAMAN SYA SELAMA STUDY TOUR

Pada tanggal 3 Juli 2015, pukul 18.00 saya berangkat dari rumah menuju ke sekolahan kami yang tercinta ini. Setelah selesai melaksanakan ibadah sholat magrib di masjid, kami segera menaiki mobil yang akan membawa kami ke Jakarta. Ketika kami semua telah menaiki mobil kami pun berdoa bersama. Selepas berdoa pak sopir pun langsung tancap gas memulai perjalanan. Saat berangkat saya duduk bersama salah satu teman saya yang bernama Supatemi.

Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di pelabuhan Bakauheni. Kami harus menunggu beberapa saat diantrian kendaraan yang ingin memasuki kapal. Ketika itu, pak sopir mengambil pilihan yang tepat , tapi kurang menyenangkan. Pilihan-pilihan yang tepat yaitu memilih dermaga, kami pun bisa masuk kapal lebih cepat jika dibandingkan dermaga yang lain. Dan kurang menyenangkan kami. Kami kebagian kapal yang bisa dibilang kurang bagus.

Setibanya dikapal, kami langsung turun dari mobil dan segera mencari air wudhu untuk melaksanakan sholat isya. Setelah itu, kami pun duduk bersama, ditempat yan telah disediakan oleh Bapak/Ibu guru.

Setelah beberapa jam perjalanan dilaut, akhirnya kami tiba dipelabuhan Merak. Dan kapal kami pun bersandar, kami kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Setelah turun dari kapal kami semua berniat 5 tempat di Jakarta yaitu :
1.    Kubah Mas
2.    Lubang Buaya
3.    Taman Mini Indonesia Indah
4.    Masjid Istiqlal
5.    Makam Sultan Hassanudin

1.    Masjid At-Tin ( Kubah Mas )

Kami menuju ke Masjid, ke masjid At-tin atau Kubah Mas. Disana kami melaksanakan ibadah sholat subuh dan melakukan MCK. Kemudian kami semua sarapan bersama disamping halaman mobil, setelah sarapan selesai kami melanjutkan perjalanan kembali.


2.    Monumen Pancasila Sakti / Lubang Buaya

Sebelum kami sampai di Monumen Pancasila Sakti dalam perjalanan dari masjid At-tin menuju monumen Pancasila Sakti kami terjebak macet, tetapi macet tidak berlangsung lama, hanya beberapa menit saja. Sesampainya disana, saya langsung turun dari mobil dan cepat-cepat menuju kamar mandi karena saya tidak tahan lahi, setelah buang air kecil saya pun lega dan selanjutnya kami menuju pintu masuk dan mencari pemandu. Setelah kami mendapatkan pemandu kami diajak menonton film dan melihat-lihat semua apa yang ada di dalam miseum itu. Setelah puas mengelilingi museum kami melanjutkan perjalanan.

3.    Taman Mini Indonesia Indah

Di TMII, kami berkeliling dan melihat berbagai macam benda udik, seperti mobil antik, sepeda listrik, kereta gantung jaman dulu, rumah-rumah adt daerah yang ada di Indoneia. Setelah itu pun kami menyewa sepeda Listrik seharga Rp.25.000 dan kami pun menaiki sepeda itu, lalu kami berkeliling. Setelah kami puas berkeliling kami pun berhenti di warung makan dan kami makan siang. Kami berjalan lagi menuju area tempat parkir, setelah itu lalu kami mencari masjid, untuk melaksanakan ibadah sholat Dzuhur. Setelah sholat, berkeliling dengan berjalan kaki disana sangat ramai . setelah kami capek berkeliling kami pun ke mobil dan melanjutkan perjalanan.

4.    Masjid Istiqlal

Setelah sampai di Masjid Istiqlal, kami segera turun dari mobil dan segera menuju ke dalam masjid untuk melaksanakan sholat magrib. Setelah selesa melaksanakan ibadah sholat magrib kami segea keluar dan bersantai sejenak di dekat mobil. Sambil menikmati jajanan khas Ibu kota yaitu kerak telor. Makanan ini sudah tidak asing lagi bagi saya, karena saya sering memakannya setelah selesai makan. Lalu kami melanjutkan perjalanan yang terakhir adalah menuju makam Sultan Hassanuddin.

5.    Makam Sultan Hassanudin

Karena perjalanan dari MasjidIstiqlal menuju makam Sultan Hassanuddin cukup jauh, ditengah jalan kami berhenti disebuah rumah makan , tanpa membuang waktu kami segera melanjutkan perjalanan. Setelah beberapa jam melanjutkan perjalanan, kurang lebih 3 jam, akhirnya kami tiba di tempat tujuan yaitu makam Sultan Hassanuddin . kami datang kesana untuk berziarah, ketika itu saya beru tahu, ternyata pedagang-pedagang disana banyak yang usil. Ketika kami sedah memasuki area makam, saya sangat terkejut, banyak sekali pengemis disana dan keadaan mereka sangat memprihatinkan. Setelah menunggu giliran, tibalah giliran kami untuk masuk kedalam ruangan khusus  area makam. Setelah selesai berziarah kami mampir dulu di toko oleh-oleh sekitar makam, kebanyakan toko disana hanya menyediakan oleh-oleh berupa kurma dan aneka macam dodol. Setelah puas berbelanja oleh-oleh kami langsung menuju mobil dan kembali ke Lampung.




COME BACK TO LAMPUNG

Pada pikil 00.30 WIB, kami berangkat dari serang menuju Lampung ( perjalanan pulang ). Kami sangat menikmati perjalanan ini, setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya kami tiba di pelabuhan Merak Banten. Perlu diingat, saat berangkat di pelabuhan Bakauheni kamu memasuki dermaga 2, pada saat pulang pun juga memasuki dermaga 2 di pelabuhan Merak Banten, entah memang kebetulan atau tidak. Kapal yang kami tumpangi saat menuju Jakarta . etelah kami masuk kapal, kami langsung masuk mobil dan mencari tempat untuk bersantai. Akhirnya kami menemukan tempat yang sama saat kami berangkat . saya hanya terdiam dan tiduran karena kelelahan. Setelah pukul 04.30 WIB, kami tiba dipelabuhan Bakauheni Lampung. Sesudah kami turun dari kapal kami melanjutkan perjalanan pulang , genap 1 jam kami berjalan kami berhenti disebuah mushola kecil dipinggir jalan raya untuk melaksanakan ibadah sholat subuh. Selepas sholat subuh kami bergegas menuju mobil dan kembali melanjutkan perjalanan. Tak terasa, akhirnya kami sudah kembali ketempat dimana kami berkumpul saat kami berangkat , kami segera menurunkan barang masing-masing . setelah selesai menurunkan barang kami langsung pulang kerumah masing-masing. Skhirnya saya sampai juga dirumah orang tua saya, yang sudah saya tinggali. Saya langsung mandi dan istirahat.

SEKIAN CERITA DARI SAYA.....!!!

B.   KESIMPULAN

Dalam pembahasan Karya Tulis ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Pada tahun 1953 mendirikan Masjid Istiqlal megah yang akan menjadi kebanggaan warga Jakarta.
2.    Pada tanggal 7 Desember 1954 didirakan yayasan masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto.
3.    Pada tahun 1955 paniti pembangunan masjid Isriqlal mengadakan sayembara rancangan gambar / arsitektur masjid Istiqlal yang jurinya diketuai oleh Presiden Soekarno.
4.    F. Silaban dengan rancangan “ Ketuhanan “ Hans Groene dengan rancangannya “ Salam “.
5.    Pada sekitar tahun 1950 hinga akhir tahun 1960-an Taman Wilhelmina di depan lapangan Benteng dikenal sepi , gelap, kotor dan tek terurus.
6.    Bangunan utama ini adalah gedung utama dimana tempat ini dapat menampung 100.000 jamaah waktu sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

C.   SARAN

Saya sebagai penulis memberikan sebuah saran, yakni :
Untuk sekolah :
a.    Agar kegiatan ini dan dilaksanakan terus
b.    Melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal bukanlah hal yang mudah. Dipersiapkan yang matang ( siap fisik dan mental )
c.    Masjid Istiqlal ini dapat menambah banyak ilmu pengetahuan.


Untuk Pembaca
a.    Bagi para pembaca harus dapat menilai Karya Tulis ini dengan teliti. Karya Tulis ini bukan merupakan sebuah karya tulis biasa, tetapi melainkan juga untuk bahan bantuan ujian Nasional
b.    Bagi para pembaca supaya memaklumi, apa bila ada kesalahan dalam pembuatan Karya Tulis ini.

D.  PENUTUP

Puji  syukur kegadirat Allah S.W.R, karena berkat gidayatnya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis ini dapat bermanfaatkan bagi para pembaca. Sehingga dapat menambah wawasan tentang ilmu Sejarah dan pengetahuan ( Sejarah Pahlawan ) dan mudah-mudahan menambah semangat belajar dan keinginan tentang sejarah-sejarah seperti “ Masjid Istiqlal “.












DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan : Kisah / Sejarahnya Masjid Istiqlal
Kamus Bahasa Indonesia
Jalan.Raya,Masjid Istiqlal, Jakarta.
Telp. : (021) 8400423, fax : (021) 8411381
www. Sejarah TNI.mil.id



DEMIKIAN CONTOH KARYA TULIS DARI ADMIN, SEMOGA BERMANFAAT. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar