Translate

Sabtu, 28 Februari 2015

TIPS MEMBELI BARANG di TORRY Shop

Untuk terjalinnya hubungan yg baik antara Produsen & Konsumen, hal yg perlu diperhatikan sebelum membeli barang2 di olshop kami... bila konsumen ingin membeli produk baju sebaiknya mengetahui ukuran badan masing2 konsumen paling tidak mengetahui Lingkar Dada masing2 agar mudah menentukan ukuran baju yg tepat.
Silahkan menanyakan detail warna dan bahan
( karena warna dapat saja berbeda antara gambar dengan asli karena efek cahaya ). Hal ini untuk menghindari ketidakpuasaan konsumen karena saat membeli sudah kami jelaskan ukuran dan bahan. Karena saat barang sudah sampai ditangan konsumen, tidak mungkin barang dikembalikan lagi .

Semoga berkenan dan menjadi berkah untuk kita semua. Aamiin

Selasa, 17 Februari 2015

Open Order Februari

Fan page FB : TORRY Shop
Instagram : shop_torry
Whatsapp : 085378659212
BBM By request ya....

Senin, 16 Februari 2015

BALAS DENDAM ITU INDAH

Sebuah kisah inspiratif untuk kita renungkan, bahwa balas dendam itu memang indah. Namun, bagaimana cara kita membalas itulah yg perlu kita renungkan.
Membaca kisah ini akan membuka hati dan pikiran kita.

BALAS DENDAM SEJARAH

Hidup ini berat. Balas dendam adalah hal yang menyenangkan. 
Saya selalu takut menuliskan satu kalimat yang akan meracuni pikiran banyak orang. Tetapi hari ini saya ingin mengalahkan semua ketakutan itu. Saya ingin menuliskan sesuatu yang paling saya takuti untuk saya tuliskan: Sebuah pembalasan. Ini untuk semua orang yang pernah merasakan sakitnya diremehkan, diinjak-injak, dikucilkan dan dibuang. Bayangkanlah sebuah tulisan yang didediksiakan untuk penulisnya sendiri. Tulisan ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri.

Saya tumbuh dengan sebuah ingatan tentang kemarahan. Suatu hari di tahun 1995, seorang laki-laki datang ke rumah saya dengan kepal tangan dan amarah. Waktu itu hanya ada ibu, saya dan adik di rumah. Lelaki berumur 40 tahunan itu mencari ayah. Dia menggebrak meja dan membentak ibu. Ayah harus segera membayar utang hari itu juga. Detik itu juga. Ibu tidak tahu apa-apa. Saya hanya terdiam menyaksikan ibu dicaci-maki seperti binatang. Adik menangis di bawah meja makan.

Sejak saat itu, hati saya terluka. Sakit hati menjadi sesuatu yang tak bisa saya hapus dari ingatan dan perasaan. Usia saya baru sembilan tahun ketika semua itu terjadi. Sejak saat itu, saya menjadi anak laki-laki yang hati dan pikirannya dipenuhi dendam!  

Beberapa bulan sebelum kejadian itu, usaha ayah saya bangkrut. Ia ditipu rekan bisnisnya yang kabur membawa hampir seluruh uang miliknya. Belum selesai, hidup yang berat menyisakan banyak sekali utang yang harus dia bayarkan. Kami kehilangan rumah, kendaraan, dan apa saja yang membanggakan. Saya tumbuh di tengah keluarga dengan sarapan pagi telur dadar dibagi dua. Nanti malam tidak tahu mau makan apa. Dan jika saya memanggil seorang pedagang yang kebetulan lewat di depan rumah, ibu tiba-tiba menjadi cemas. Ia akan berusaha mencari uang di sela-sela lipatan pakaian, atau di atas lemari, atau di mana saja, untuk berakhir menjadi sebuah permintaan maaf pada si pedagang. Maaf karena ia tak punya uang. Maaf karena anak lelakinya telah membuat sebuah kesalahan.

Hari-hari berlalu dengan sangat lambat. Di sekolah, uang jajan saya salah satu yang paling sedikit. Sedikit sekali sehingga habis hanya dibelikan teh manis panas, sebuah gorengan, dan ongkos angkutan pulang-pergi. Suatu hari, saya ditabrak motor. Tulang belikat dan beberapa tulang rusuk saya retak. Hanya beberapa jam di rumah sakit, ayah dan ibu memutuskan untuk merawat saya di rumah. Tentu saja, saya harus absen dari sekolah. Empat hari setelah kejadian itu, seorang teman yang juga tetangga saya memberi tahu bahwa keesokan harinya guru dan teman-teman akan menjenguk saya ke rumah. Tak ingin mereka mendatangi rumah saya, hari berikutnya saya sudah hadir di sekolah dengan tubuh dibalut banyak sekali perban. Sudah sembuh? Tanya guru saya. Saya mengangguk perlahan. Di dalam hati, saya tak ingin mereka mengetahui rumah saya. Rumah saya jelek.

Hidup ini berat. Balas dendam adalah hal yang menyenangkan.

Dengan semua dendam yang tertanam dalam hati, saya selalu tahu bahwa saya harus melakukan sesuatu untuk membalaskan semuanya. Saya rajin belajar bukan karena ingin berprestasi, tetapi saya butuh kebahagiaan dan kebanggaan-kebanggan untuk mewarnai hidup saya. Di SD, saya selalu ranking satu dari kelas satu hingga kelas enam, semua catur wulan. Barangkali bukan karena saya begitu pandai, tetapi karena saya memerlukan cara lain untuk menyembunyikan persoalan dan kemalangan-kemalangan yang saya hadapi.  

Tahun-tahun berlalu, saya menikmati balas dendam semacam itu. Saya bergerilya dari lomba ke lomba. Saya suka hadiah dan pujian. Dengan semua itu, saya bisa melupakan sakit hati hebat yang terus ada dalam hati. Hingga lomba-lomba memberi saya hal lainnya: Uang dan kemewahan.

Dari semua lomba yang pernah saya ikuti. Lomba menulis adalah yang paling mudah dilakukan. Selain karena saya bisa melakukannya di mana saja, hadiah-hadiah yang ditawarkan juga sangat besar. Di kelas tiga SMP, saya memenangi lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional, juga terpilih menjadi salah satu penulis esai terbaik UNICEF. Saya tidak bangga pada apa yang saya capai. Saya suka hadiah-hadiahnya. Di usia yang sangat muda, saya sudah punya uang jutaan rupiah. Saya traktir teman-teman satu sekolah. Lengkap dengan guru dan kepala sekolah.

Saya mulai menikmati semuanya. Di kelas tiga SMA, saya memenangkan MTQ tingkat provinsi dan nasional. Juara satu untuk kategori karya tulis kandungan Al-Quran. Dari hadiah keduanya, saya bisa menabung hingga 100 juta rupiah. Di tahun-tahun yang sama, saya menerbitkan buku-buku pertama saya. Tentu saja, di perguruan tinggi, saya tiba-tiba menjadi mahasiswa kaya raya—dengan hasil keringat sendiri.

Di kampus, saya belajar berwirausaha. Untuk pengertian yang baik, saya ‘menjual’ gagasan-gagasan saya. Tujuan saya hanya satu waktu itu. Saya ingin membahagiakan keluarga saya. Bayang-bayang masa kecil saya tentang ibu yang menangis, ayah yang murung, adik yang ketakutan selalu menyertai hari-hari saya. Saya ingin mengobati luka-luka itu, yang terus berdarah di hati saya.

Hidup ini berat. Balas dendam adalah hal yang menyenangkan.

Hari ini, usia saya 28 tahun. Orang-orang memuji saya untuk hal-hal yang telah saya raih: Buku-buku yang saya tulis, berbagai prestasi akademik, penghargaan-penghargaan, relasi-relasi, perusahaan yang yang saya jalankan bersama istri saya. Mereka bilang hidup saya enak, mereka bilang saya sangat beruntung. Tetapi mereka tak pernah tahu hari-hari saya yang sesungguhnya, mereka tak pernah menghitung tetes keringat dari kerja kerasa saya…

Barangkali tersebab luka, saya selalu punya tujuan untuk sembuh. Barangkali tersebab dendam, saya selalu punya keinginan untuk membalaskannya. Saya selalu belum bahagia, saya selalu belum sukses, saya selalu belum selesai dengan semua yang saya usahakan… Saya selalu membelum.

Seringkali saya ingin mendatangi orang-orang yang pernah membuat luka dalam hati saya. Seringkali saya ingin melemparkan kesombongan ke wajah orang-orang yang pernah meremehkan, menginjak-ingjak dan mencaci maki saya. Tetapi setiap kali keinginan itu datang, saya selalu berusaha mengurungkannya. Pada akhirnya saya sadar: Barangkali tersebab nasib yang buruk, atau buruk sekali, kita jadi punya kesempatan untuk menemukan nasib yang baik. Barangkali tersebab orang-orang yang melemparkan batu bata kepada kita, kita jadi punya bahan untuk membangun sebuah gedung!

Maka untuk siapa saja yang hari ini tengah berada dalam hidup yang berat, penuh luka dan nestapa. Tenang saja: Hidup ini memang berat. Tetaplah berusaha untuk menemukan kebahagiaan-kebahagiaan lainnya. Balas dendam adalah hal yang menyenangkan.

Untuk Fahd kecil, you are the reason I made this writing. 
Melbourne,
Fahd Pahdepie

http://kata-katal4l.blogspot.tw/2015/02/inspirasi-agar-dendam-berubah-menjadi-kekuatan.html?m=1

Selasa, 10 Februari 2015

Sejarah HERBALIFE

Tahun 1980an

1980
Mark Hughes meluncurkan Herbalife pada bulan Februari 1980, menjual program turun berat badan “original” langsung dari bagasi mobilnya!

1982
Herbalife masuk ke pasar internasional sejak buka di Kanada dan dua belas negara lainnya segera menyusul. Sementara itu, penjualan sudah mencapai $2 juta dan terus meningkat.

1986
Herbalife membuka penjualan di bursa saham NASDAQ. Jim Rohn memberikan inspirasi dan motivasinya ke Perusahaan dan dua rasa baru Formula 1 Protein Drink diperkenalkan : Coklat dan Stroberi.

1988
Perusahaan berkembang secara internasional dengan kecepatan tinggi, sedemikian pesat hingga empat Extravaganza diselenggarakan di seluruh dunia, termasuk di Amerika serikat, Inggris Raya, Australia dan Kanada.

Tahun 1990an

1992
Peluncuran produk-produk mutakhir dan penjualan bulanan yang mencapai $3,1 juta hingga ke $21 juta yang menakjubkan!

1994
Mark Hughes membuka Herbalife Family Foundation*, lembaga amal yang berdedikasi membantu anak-anak berisiko di seluruh dunia agar mendapatkan masa depan yang lebih baik.

1996
Herbalife mencapai tonggaknya dengan $1 milyar dan merayakan perpindahan kantor utamanya di satu menara perkantoran di Century City, California.

1998
Peluncuran 19 produk baru di U.S. Extravaganza di Orlando, Florida, menghibur ribuan peserta. Herbalife juga mencatat pembayaran bonus produksi terbesarnya saat itu yaitu sejumlah $16 juta. Herbalife secara resmi dibuka di Indonesia.

Tahun 2000an

2000
Herbalife merayakan ulang tahunnya yang ke-20 dengan tenaga penjualan lebih dari satu juta Member Independen yang memasarkan lebih dari 100 produk Inner dan Outer Nutrition ® di 50 negara.

2003
Penjualan Herbalife mencapai $1.8 milyar dan terus meningkat di 58 negara di seluruh dunia. Dengan dibukanya Laboratorium Selular & Molekuler Mark Hughes (Mark Hughes Cellular & Molecular Nutrition Laboratory), serta Badan Penasehat Ilmiah & Medis Herbalife (Herbalife's Scientific & Medical Advisory Boards) terbentuk maka makin banyak lagi produk-produk baru yang dikeluarkan!

2004
Herbalife meluncurkan ShapeWorks® dan go public. 
Dengan partisipasi dari ilmuwan turun berat badan terkemuka dunia, Herbalife meluncurkan program manajemen berat badan revolusionernya, ShapeWorks® ke pasar. Hal ini merupakan inisiatif korporasi perusahaan terbesar, mengukir jalan menuju kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tahun berakhir ditandai dengan Initial Public Offering (IPO) Herbalife.

Tahun 2010 dan seterusnya...

2010
Herbalife merayakan 30 tahun mengubah hidup orang lain.
Herbalife merangkul ikon olahraga dunia, Lionel Messi dan FC Barcelona ke dalam program sponsornya yang sebelumnya telah merangkul lebih dari 100 atlit, tim dan acara olahraga.
Herbalife membentuk Herbalife Nutrition Institute (HerbalifeNutritionInstitute.com) sebagai sumber edukasi mengenai nutrisi dan kesehatan yang baik. Enam belas program HFF Casa Herbalife diluncurkan di seluruh dunia.

2011
Rekor Herbalife $3.5 milyar di penjualan bersih di tahun 2011 
Sembilan program HFF Casa Herbalife diluncurkan di seluruh dunia. Herbal Aloe Concentrate rasa Mangga diluncurkan.
Herbalife24 diluncurkan, lini nutrisi untuk prestasi gemilang yang memperkuat stamina atlit 24 jam sehari.

2012
Herbalife Family Foundation membuka Casa Herbalife 
Pertama di Indonesia dengan merangkul Panti Asuhan Pondok Kasih Agape dalam menjalankan visi Mark Hughes untuk anak-anak diseluruh dunia.